MUNGKINKAH masakan rumahan Indonesia, yang hadir ala fine dining, mampu merebut hati bangsanya sendiri? Ini mungkin soal konstruksi citra dan pengemasan. Jadi nikmatilah oseng-oseng kecipir hingga ”dessert” tape bakar dengan bersetelan tuksedo.
Restoran fine dining yang menawarkan ragam masakan rumahan khas Indonesia–atau modifikasinya–kini makin menjadi pilihan bergengsi bagi kalangan sosialita di Jakarta. Resto macam ini kerap dipenuhi kalangan yang datang dari ekonomi menengah ke atas. Ini tentu sesuai dengan harga makanan yang di jual di sana.
Paling tidak mereka rela merogoh kocek Rp 50.000 untuk menikmati semangkuk sayur lodeh ontong (jantung pisang). Harga menjadi tidak penting, karena rasa dan kenikmatan adalah segalanya.